Skip to main content

Self Acceptance In Social Life

(Source: pexels.com)

“You are strong enough to face it all, even if it doesn’t feel like it right now.” – pushingbeauty.com

Percaya gak percaya semua yang kita lakuin di hidup ini tergantung sama diri kita lho, girls. Tentang bagaimana cara kita menyikapi hidup ini. We are happy, sad, angry, and afraid itu semua benar-benar tergantung kita.

Misal kita lagi ada di lingkungan baru. Pertama kali masuk sekolah, masuk kampus, atau masuk lingkungan kerja. Kita pasti ngerasa cemas gimana nanti penilaian orang tentang kita, because being nice at first impression is the important thing! Tapi bukan berarti kita harus berpura-pura jadi orang lain juga, girls. Capek lho hidup dalam kepura-puraan. Tapi kalo gak “being nice” nanti bakal gak di terima sama lingkungan. Duh, serba salah.

Biar bisa diterima sama lingkungan, kita terlebih dulu harus bisa menerima diri kita sendiri, girls. Dengan segala kekurangan kelebihan kita. Berdamai dengannya, menjadi orang yang lebih realistis, jangan hanya mementingkan ego kita. Kayak kutipan dari buku NKCTHI “Bumi gak cuma berputar buat kita. Jadi… Jangan egois.”

Kita gak bisa menyuruh orang-orang untuk ikut sama jalan pikiran kita. Apalagi kalo udah masuk dalam suatu kelompok, misal kita orangnya idealis coba untuk menerima pendapat mereka, selagi itu menguntungkan untuk semuanya.

Misal juga kita orangnya sensitif, terus ada temen ngomong sesuatu yang bikin kita “tersinggung” nah, kita bisa tersinggung because we are too sensitive.  Kalo kita punya keberanian buat ngomomg sama temen kalo kita tersinggung mungkin temen kita bakal ngerti dan bakal pilih-pilih kalimat yang gak bikin kita tersinggung. Tapi kalo kita gak bilang ke dia, kita malah passive-agresive, bete seharian gak mau ngomong sama dia, sikap kayak gini yang gak baik, girls. Karena bukan tugas mereka buat baca pikiran kita.

Memberikan penjelasan yang baik ke mereka adalah kuncinya. Menjadi cewek asertif itu keren banget. Mungkin untuk beberapa orang dengan pemahaman berbeda bakal ngira kita galak, keras kepala, idealis, songongmoody. Padahal enggak, kita selalu menilai suatu hal secara obyektif dan tidak melihat hanya pada hitam dan putih.

Girls, memulai suatu kebiasaan yang baik itu susah memang. Tapi cobalah dengan menerima segala kekurangan dan kelebihan kita, menjadi orang yang lebih realistis, tolerance & open minded, menerima lingkungan sekitar dengan segala macam bentuk keadaanya, itu akan membuat kita merasa lebih damai dan bersyukur dengan hidup ini.

Dan otomatis, semesta mendukung kita. Banyak yang mau berteman dengan kita, menjalin relasi, sekedar bertegur sapa aja bisa bikin mood mereka jadi lebih baik, siapa tahu diantara mereka ada jodoh yang mendekat. Being nice and kind kan ke siapa aja tanpa terkecuali.

Sincerely,

 Syafika

Comments

Pop Posts

Maraville Coffee

Braga Street - Bandung

When I’m Talking About SELF-LOVE